Tujuh Tahanan Kabur dari Rutan Salemba Ini 6 Faktanya – Pada 14 November 2024 tujuh tahanan berhasil melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat. Peristiwa ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai keamanan dan pengawasan di lembaga pemasyarakatan tersebut. Berikut enam fakta terkait insiden tersebut:
1. Identitas Tahanan yang Kabur
Ketujuh tahanan yang melarikan diri semuanya terkait dengan kasus narkoba. Salah satu di antaranya adalah Murtala, yang di kenal sebagai gembong narkoba. Identitas lengkap para tahanan yang kabur telah di rilis oleh pihak berwenang untuk memudahkan proses pencarian dan penangkapan kembali.
2. Modus Pelarian
Para tahanan di duga melarikan diri dengan cara membobol teralis kamar mereka. Setelah berhasil keluar dari kamar, mereka memanfaatkan gorong-gorong sebagai jalur pelarian. Metode ini menunjukkan adanya perencanaan yang matang dan pemahaman terhadap struktur rutan.
Baca juga: Ridwan Kamil Mewujudkan Jakarta Maju dengan Keadilan
3. Kondisi CCTV saat Kejadian
Pada saat pelarian terjadi, sistem CCTV di Rutan Salemba di laporkan tidak berfungsi. Kondisi ini menghambat proses pemantauan dan rekaman kejadian, sehingga menyulitkan pihak berwenang dalam mengidentifikasi dan melacak jalur pelarian para tahanan.
4. Tindakan Pemerintah
Menanggapi insiden ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Yusril Ihza Mahendra, memerintahkan investigasi menyeluruh terhadap Rutan Salemba. Investigasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab pelarian dan memastikan akuntabilitas petugas yang bertanggung jawab. Yusril menegaskan pentingnya tindakan tegas terhadap kelalaian atau kesengajaan yang menyebabkan insiden tersebut.
5. Masalah Kelebihan Kapasitas
Rutan Salemba telah lama menghadapi masalah kelebihan kapasitas. Pada tahun 2021, rutan ini menampung lebih dari 3.300 tahanan, padahal kapasitas idealnya hanya sekitar 1.600 orang. Kondisi overkapasitas ini dapat mempengaruhi efektivitas pengawasan dan keamanan di dalam rutan.
6. Upaya Pencegahan di Masa Lalu
Sebelumnya, Rutan Salemba telah menerapkan berbagai langkah untuk mencegah pelarian tahanan, termasuk penggunaan sistem sidik jari bagi pengunjung dan peningkatan pengawasan selama kunjungan. Namun, insiden terbaru ini menunjukkan perlunya evaluasi dan peningkatan lebih lanjut dalam prosedur keamanan.
Kesimpulan
Insiden kaburnya tujuh tahanan dari Rutan Salemba menyoroti perlunya peningkatan sistem keamanan dan juga pengawasan di lembaga pemasyarakatan. Di harapkan, investigasi yang di lakukan dapat mengungkap penyebab utama pelarian dan juga mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.